Info Spesies Kehidupan Hewan Laut di Samudra Luas di Dunia bisa cek langsung di sini

  • Ubur-Ubur Bulan, Perenang Indah Dari Samudra

    Anatomi Bentuk bulat dan 4 gonad transparan berbentuk semanggi, yg telihat berwarna putih dari atas payung tubuhnya membuat ubur-ubur ini di namai ubur ubur bulan (moon jellyfish). Tubuhnya sangat transparan ketika terkena cahaya sinar matahari.

  • Paus Pembunuh Penyayang Seperti Lumba-lumba

    Paus pembunuh (Orca Orcinus) atau lebih sering disebut orca merupakan predator dengan tingkat rantai makanan teratas di kutub selatan . Makanan utama mereka adalah penguin, anjing laut dan ikan ikan kecil .

  • Cacing Tabung Raksasa, Pipa Hidup dari Dasar Samudra

    Cacing tabung raksasa (giant tube worm; Riftia pachyptila) adalah nama dari sejenis cacing laut yang memperoleh nama demikian sebagai akibat dari penampilan fisiknya yang memang tidak biasa. Hewan ini hidup dalam tabung / pipa berwarna putih yang terbuat dari kitin (bahan yang juga menyusun cangkang udang) di mana tabung tersebut tingginya bisa mencapai 3 m. Tabung .

  • Anglerfish, Ikan Bercahaya Di Lautan Dalam

    Anglerfish adalah ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan dari ordo Lophiiformes terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar. Anglerfish adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. .

  • 10 Hewan Laut Prasejarah yang Menakutkan

    Berjuta-juta tahun yang lalu ketika sebagian besar daerah di bumi merupakan air, hidup hewan laut prasejarah dengan bentuk fisik yang besar dan menakutkan. Hewan menakutkan tersebut bisa dikatakan sebagai raja atau penguasa lautan pada era mereka sendiri. Inilah 10 hewan laut prasejarah paling menakutkan tersebut,.

Rabu, 08 November 2017

Hiu itu ternyata sangat baik, loh!

Hiu itu ternyata sangat baik, loh!

Sumber : http://cdn.newsapi.com.au
Sebelumnya, teman-teman, tahu tidak; hiu itu seperti apa, dan ada berapa banyak macam hiu di muka dunia ini...?

Hiu dapat dibedakan dengan hewan air lainnya, dari segi gigi (yang berjumlah banyak), sirip (terutama bagian atas belah belakangnya lebih lurus dibandingkan ikan lain), mata (otot bagi hiu dalam berburu dan menyerap sinar UV agar nantinya bisa melihat kegelapan dalam malam hari), ekor (membantu hiu berenang dengan cepat seperti mesin turbin kapal), hidung (mengenali mangsa yang ingin diincarnya), dan juga telinga (mendengar suara yang datang dari kejauhan).


Hiu ada bermacam-macam, seperti hiu putih (great white shark atau Carcharodon carcharias), hiu banteng (hiu Zambi [Zambezi] atau Carcharhinus leucas), hiu harimau (Tiger Shark atau Galeocerdo cuvier), hiu lemon (Negaprion brevirostris), hiu perawat (Cirratum Ginglymostoma), hiu penjemur (Cetorhinus maximus), hiu koboi (Carcharhinus longimanus), hiu martil (Sphyrna), hiu hidung besar (Bignose shark atau Carcharhinus altimus), hiu karang atau hiu Sirip Putih (whitetip reef shark atau Triaenodon obesus), grey reef shark (Carcharhinus amblyrhynchosi), hiu sandbar (Carcharhinus plumbeus),  hiu silvertip (Carcharhinus albimarginatus), dan hiu macan pasir (Carcharias taurus).

Hiu memang dikenal hewan paling ganas. Bahkan, ada yang menyebutkan hiu itu hewan yang tidak punya otak (kebuasan) dan menakutkan. Ditambah lagi, hiu memiliki gigi yang sangat banyak.

Tetapi, apakah benar? Iya gitu, ya?! Hmmm....

Ternyata, salah, loh. Karena hiu itu sendiri adalah hewan (cara berkomunikasinya tidak bisa manusia mengerti). Sebenarnya, sih, bisa dimengerti oleh kita ― manusia, seperti gaya bahasa dan gerak geriknya. Atau, kadang-kadang itu gara-gara ulah kita sendiri seperti memancing hiu di laut baik sengaja atau tidak sengaja dan memburu hiu di lautan yang luas karena dianggap ganas. Tapi... Siapa juga yang tidak marah apabila kita dijaili atau pun disakiti oleh seseorang, bukan? Tapi memang pada kenyataannya, hiu ada pada masanya bisa baik terhadap sesamanya dan ikan yang lainnya. Walaupun, hiu sendiri dikenal kanibal.

Pada masa itu hiu akan berkumpul suatu tempat tersebut (lebih dari satu spesies) dengan hiu-hiu lainnya, untuk makan bersama (tidak secara berkelompok). Apabila ada penyelam yang lewat, ia akan memberikan kode kita untuk menyingkir atau harus memberikan hiu area untuk berburu. Dan, situ terlihat bahwa hiu-hiu ini saling memberikan area masing-masing (dari cara mereka jika berpapasan malah berbelok arah bukan ingin saling membunuh). Biasanya di Tiger Beach di Bahamas. (seperti video di bawah ini)

Situasi sama seperti tadi, tetapi hiu akan memberikan kode kepada ikan lainnya (jenis dari ikan remora) dengan membuka mulutnya,"Ah!", tetapi remora sendiri dikenal memang pemakan parasit di setiap makhluk air seperti kura-kura, paus, dll (kadang juga manusia) :'D 


Hiu juga terkenal dengan hewan yang sangat sosial :D karena mampu belajar akan interaksi sosial; bekerja sama dengan hiu lainnya dan menstabilkan ikatan sosial antara hiu sendiri. Namun, kalau begitu mengapa hiu memakan manusia? Pasti dari ada sudah bertanya tentang itu, kan....

Jawabannya karena ketika ia sedang makan (mangsanya), terus kita saat itu ada di situ, mungkin saja kita sebagai manusia dianggap sebagai predator lain atau hiu lain, sehingga hiu akan menyerang kita dan memakan kita. Contohnya liat gerakan hiu dibawah ini


Tetapi bukan berarti bahwa dikarenakan hiu itu baik, kita sebagai manusia mempermainkannya (membuat hiu itu marah) 😆. Ataupun, jangan sampai apabila hiu sedang berburu makanan lalu kita menyelam di dekat daerah itu, pastilah kita yang akan menjadi target dari serangan hiu dikarenakan hal dari yang tadi sudah kami jelaskan. Seperti video di bawah ini...



Sumber : tribun timur

Jadi, sekian dari kami untuk info hiu yang tidak seganas yang anda pikiran. Terima kasih 💁 😊

Share:

Selasa, 10 Oktober 2017

Migrasi Tahunan Kepiting merah di Pulau Natal


     Sepanjang tahun terjadi fenomena alam yang luar biasa di Pulau Natal , kawasan Australia , Samudra Hindia. Ribuan kepiting merah berjalan dari sarangnya di hutan hujan , bermigrasi menuju ke laut untuk berkembang biak.
     
     Selama bermigrasi , kepiting-kepiting ini akan menutupi hampir seluruh jalan ,saluran air hingga masuk ke rumah warga , bahkan tembok-tembok  menjadi merah karena banyaknya kepiting  . Sehingga oleh penduduk setempat akan membuat jalur dan pagar , agar para kepiting tidak terinjak & terlindas mobil. Sejumlah jalanan dan bangunan juga di tutup .


     Kepiting merah yg telah sampai , akan meletakan telurnya di sekitar pesisir hingga kedalaman laut tertentu. Uniknya telur kepiting2 ini terlindungi secara penuh dari serangan predator , tidak ada yg tahu pasti bagaimana telur mereka tetap aman dari serangan ikan dan predator lainnya.

     
    Setelah menetas di laut , bayi-bayi kepiting yang baru menetas akan kembali ke darat untuk bertumbuh . Berjalan kembali melalui jalan-jalan di kota , tempat-tempat umum hingga rumah warga.
    
    Diperkirakan populasi kepiting merah di pulau ini mencapai 45 juta ekor. Kepiting merah juga menjadi kunci bagi populasi manusia di pulau ini. Fenomena migrasi bayi-bayi kepiting semakin populer menjadi daya tarik wisata. Dan tentunya, menguntungkan sejumlah penduduk.

   

   
     
   



 



Share:

Sabtu, 09 September 2017

Ikan Matahari , Ikan Raksasa yang Gemar Berjemur


Hidup Pada Suhu yang Hangat

      Ikan matahari di namai demikian karena mempunyai kebiasaan unik untuk berjemur di dekat karang. 

    Hal tersebut karena ikan matahari membutuhkan persiapan suhu yang hangat untuk menyelam lebih dalam . Selain itu ikan matahari tidak bisa hidup pada suhu di bawah 12 derajat celsius. 

     Berjemur juga membantu membunuh bakteri dan parasit yang terdapat pada tubuh ikan ini . Parasit yang mati akan cepat di lahap oleh ikan-ikan lain yang tinggal di terumbu karang dan burung-burung laut yang terbang di sekitar tempat ikan matahari berjemur



Berukuran Raksasa

          
         ikan matahari adalah ikan bertulang yang terberat , dapat mencapai ukuran 2,2 ton rata-rata . Untuk individu ikan matahari yang lain bahkan ada yang mencapai ukuran 5,4 ton . 


      Hal itu di sebabkan oleh ukuran tulangnya yang sangat besar , terbesar dari semua spesies vertebrata yang ada .

         Untuk ukuran tubuh yang besar , ikan matahari hanya memakan ubur-ubur , kepiting dan zooplankton , namun karena makanan yang tergolong kecil , ikan ini mengonsumsi makanannya dalam jumlah besar untuk mempertahankan bentuk tubuhnya.




 Memiliki Bentuk Tubuh Yang Unik

      ikan matahari tidak memiliki sirip bagian belakang . Mereka berbelok saat berenang dengan menggunakan calvus di bagian belakang tubuhnya . Lalu karena sirip dorsalnya yang besar membuat ikan ini sering dianggap hiu , oleh nelayan yang berada di sekitarnya



         Kekurangan dari bentuk tubuh anehnya ,  ikan ini menjadi sangat kaku dan lambat ketika berenang. Tentunya sangat sulit bagi ikan matahari untuk menghindar dari serangan predator . ataupun tidak sengaja tersangkut di jaring nelayan .

         Untungnya karena ukurannya yang besar , pada ikan matahari dewasa hanya memiliki sedikit musuh atau predator.

           Ikan ini tidak berbahaya dan sangat penasaran untuk mendekati penyelam yang berada tidak jauh darinya.

        Terkadang penyelam pemula justru panik dan tidak terbiasa karena ukuran tubuhnya yang besar dan tatapannya yang cukup menyeramkan.

         



Share:

Rabu, 06 September 2017

Indonesia: Surga Hiu dan Para Pemburunya



Lebih dari 10 juta hiu dibunuh di seluruh perairan Indonesia setiap tahun. Belakangan, muncul gerakan kelas menengah Indonesia yang menuntut agar spesies yang semakin langka ini diselamatkan dari kepunahan. Ekonomi Indonesia yang tumbuh pesat melahirkan kelas menengah baru. Kelompok sosial dengan kesadaran dan tuntutan baru: termasuk menyelamatkan spesies yang kian langka di dunia itu.

Kelas menengah adalah pembela utama hiu Indonesia yang semakin punah. Nicholas Saputra, adalah aktor paling terkenal di Indonesia yang ikut dalam kampanya menyelamatkan hiu.
Awal tahun 2013, sebuah situs berita paling terkenal dipaksa mengubah sudut pandang laporan mereka. Berawal dari sebuah berita di kolom bisnis berjudul “Berburu Sirip Hiu, Bisnis Menggiurkan”. Berita itu menyulut protes di Twitter, karena dianggap bisa mendorong semakin maraknya perburuan hiu. Tekanan itu akhirnya membuat berita itu diganti dengan judul “Memprihatinkan! Perburuan dan Bisnis Sirip Hiu Masih Marak di Papua”.


Perburuan di Raja Ampat

Raja Ampat di ujung timur Indonesia adalah perairan yang dikenal sebagai surga. Perairan jernih dan dalam yang dikelilingi gugusan pulau itu menjadi tujuan utama para penyelam dunia yang antara lain ingin melihat hiu yang populasinya di dunia semakin langka. Belakangan pemerintah lokal menyatakan kawasan itu sebagai wilayah perlindungan bagi hiu dan pari manta.
Kresna Astraatmadja adalah field producer dokumenter bawah laut. Selama menyelam dan mendokumentasikan Raja Ampat di Papua Barat, dia mengaku hanya melihat satu atau dua yang melintas. Tapi ironisnya, di darat dia melihat ratusan hiu, termasuk dari jenis martil yang selama ini paling dia cari dalam petualangan bawah laut.
 
“Hiu-hiu itu masih segar, tapi sudah tidak ada siripnya,“ kata Kresna kepada Deutsche Welle yang mengaku sejak awal mendalami diving ingin bertemu hiu martil. Ironisnya, dia bertemu dengan spesies langka itu sudah tidak bersirip: mati di sekitar pantai salah satu pulau Raja Ampat.

Di pantai di belakang gubuk, dia menemukan seratusan lebih sirip kering dan daging hiu. Dua nelayan yang dia temui mengaku menjual sirip hiu setiap kilogram seharga Rp 1 juta untuk yang berwarna hitam, sementara yang ujung siripnya berwarna putih sekitar Rp 1,5 juta.
Kresna juga menemukan bangkai-bangkai hiu tanpa sirip bergelimpangan di perairan sekitar pantai. Hiu mati itu dibiarkan beberapa saat di dalam air, dan setelah itu akan diambil dagingnya untuk dijual seharga Rp 15 ribu per kilogram.
Sirip dan daging hiu lantas dikirim ke Sorong, dan di sana sudah ada penadah yang siap membelinya untuk kemudian dikirim ke Jakarta.


Pemasok utama

Perairan Indonesia adalah surga bagi hiu dan para pemburunya. Lebih dari 10 juta hiu dibunuh setiap tahun di perairan Nusantara. Indonesia adalah pemasok utama dalam rantai bisnis yang bertanggungjawab atas kematian 73 juta hiu di dunia setiap tahun.
Perburuan hiu di Indonesia adalah sebuah wilayah abu-abu. Kemiskinan dan ketidaktahuan membuat nelayan miskin terus memburu hiu. Apalagi sirip spesies ini berani dihargai cukup mahal.
“Masalahnya permintaan (sirip hiu-red) terus tinggi. Pasar terbesar sirip hiu sesungguhnya ada di luar negeri,“ kata Abdul Halim, direktur kelautan The Nature Conservancy, yang aktif dalam gerakan menyelamatkan hiu kepada Deutsche Welle.
Terutama di beberapa negara yang memang bisa mengkonsumsi produk biodiversitas yang eksotik, kata Halim sambil menyebut Hongkong dan Taiwan sebagai tujuan utama ekspor diam-diam sirip hiu asal Indonesia.


Lebih mahal jika hidup

Abdul Halim mengingatkan bahwa nilai ekonomi hiu akan lebih tinggi saat hidup bebas di lautan lepas. “Sudah banyak studi yang mengindikasikan bahwa nilai hiu yang hidup lebih mahal dibanding harga sirip jika dibunuh. Pariwisata membuat orang membayar lebih mahal untuk melilhat mereka hidup di lautan bebas,” kata Halim.
Pada 2011, kajian yang dilakukan Australian Institute of Marine Science menemukan bahwa satu hiu karang di Palau menghasilkan hampir 2 juta dollar dari wisata eko sepanjang hidupnya. Jauh lebih mahal ketimbang jika dia mati dan sirip hiu besar yang dijual dengan harga hanya 250 dollar per kilogram.

Tapi masalahnya kini menurut Kresna Astraatmadja, adalah bagaimana membuat keberadaan hiu di Raja Ampat misalnya, punya dampak ekonomi bagi para nelayan sekitar. “Biaya wisata ke Raja Ampat itu sangat mahal. Sekali ke Raja Ampat itu ongkosnya hampir sama seperti naik haji (sekitar Rp 30 juta). Itu semua untuk biaya diving, penginapan, makan dan lain-lain. Itu seharusnya ikut dinikmati penduduk setempat."
Seperti di Costa Rica kata Kresna, di mana para nelayan diajak menyelam: diberdayakan, diajari jadi dive guide, dipekerjakan di resor-resor, atau industri yang menunjang wisata menyelam. Itu akan otomatis membuat mereka berhenti bahkan akan ikut menjaga dan memperingatkan kawan-kawannya agar jangan membunuh hiu.

sumber :  http://www.dw.com/id/indonesia-surga-hiu-dan-para-pemburunya/a-16639561
Share:

Selasa, 05 September 2017

5 Spesies Bintang Laut Yang Unik

1 Leather star


   Dengan nama latin Dermasterias imbricata , bintang laut ini biasa di temukan di  pesisir barat pantai Amerika Utara memiliki ciri khusus tubuh pusat gemuk dan memiliki 5 lengan gerak yang relatif pendek dan 2 kaki tabung di setiap lengannya .Tubuh bercorak bintik oranye atau kecoklatan dan putih menyesuaikan untuk berbaur warna dengan lingkungan karang dan bebatuan

2. Red cushion sea star




  Red cushion sea star (Oreaster reticulatus) atau  mendapat namanya dari penampilan tubuhnya yang seperti bantal .Spesies bintang laut ini terkenal karena keindahan coraknya , duri tumpul pada sekujur tubuhnya yang cukup keras membuat semakin mudah di identifikasi .

  Oreaster reticulatus di kenal dengan cara reproduksinya yang berbeda dengan bintang laut lain , di mana beberapa bintang laut jantan dan betina melepaskan sperma dan ovum secara bersamaan di arus air , di atas permukaan bebatuan . Sehingga telur kemungkinan besar dapat di buahi dengan sempurna , dan tidak akan di mangsa oleh predator.

3. crown of thorn starfish



  crown of thorn starfish atau nama latinnya Acanthaster planci . Mendapatkan julukannya dari tubuhnya yang seperti mahkota duri .Dengan tubuh yang tidak simetris seperti kebanyakan bintang laut lainnya karena Memiliki lengan yang sangat banyak (20-21) per individu . Dengan ukuran tubuhnya , spesies dari genus Acanthaster ini di nobatkan sebagai salah satu bintang laut terbesar di dunia,  persebaran habitatnya paling umum di daerah Australia


4.Necklace Starfish



  Necklace starfish (Fromia monilis) memiliki tubuh ramping dengan ujung warna cerah pada lengannya lalu semakin pucat menuju ke tengah , Fromia monilis tergolong sulit di bedakan dengan genus fromia lainnya karena memiliki ciri tubuh yang serupa  , habitatnya di Samudra Pasifik sebelah barat dan Laut India

    Ciri unik dari bintang laut ini adalah kemampuan regenerasinya .Setelah sebagian tubuh di mangsa oleh predator , maka tubuh yang rusak akan tumbuh dengan cepat . Sehingga pada beberapa individu akan terlihat jumlah lengan yang lebih dari 5 ataupun bercabang


5.Big Plated Sea Star


  Granulated sea star (Choriaster granulatus) memiliki rentang radius 27 cm , dengan ukuran tubuh yang besar dan lengan yang sangat gemuk , membuat bintang laut ini mudah di temukan pada bebatuan di kedalaman laut 40 meter. Persebarannya di Laut Indonesia dan Samudra Pasifik .Seperti bintang laut lainnya , spesies ini memakan partikel organik dan mikroorganisme yang dapat di temukan olehnya
Share:

Senin, 04 September 2017

5 Peran Penting Terumbu Karang

Terumbu karang adalah mahluk hidup yang sangat penting di dunia, namun hnaya sedikit orang yang menyadari pentingnya terumbu karang bagi ekosistem maupun manusia. Menjaga termbu karang sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh, menjaga pohon dan menjaga alam, karena hampir setengah makanan manusia brasal dari laut juga. Berikut mari kita bahas bagaimana pentingnya terumbu karang bagi sekitar :
  1. Terumbu karang adalah “pohon” bagi lautan. Jika kita melihat bagaimana pohon melindungi hewan sebagai tempat berlindung, karangpun sama. Terumbu karang merupakan tempat berlindung bagi banyak hewan laut selain itu juga berkembang biak, dan tempat tinggal. Sedangkan fakta lain yaitu terumbu karang merupakan tempat biodiversitas tertinggi yang ada di muka bumi, yang artinya bahwa setiap km persegi terumbu karang dihuni oleh species mahkluk hidup paling banyak daripada hutan, ataupun tempat habitat lain. Namun ada sedikit perbedaan dengan pohon. Pohon dapat menghasilkan oksigen langsung yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup, sedangkan terumbu karang membutuhkan tumbuhan laut untuk memproses ulang komponen yang inorganik seperti fosfat, nitrat, dan karbon dioksida untuk keperluan simbiosis mahkluk hidup lain.
  2. Tempat pariwisata. Terumbu karang memiliki warna yang begitu cantik, dan bentuk yang tidak baku atau sama setiap karangnnya. Karena warna yang indah inilah membuat beberapa orang menyukai keindahan lautan. Fakta di lapangan dari 800+ species terumbu karang yang ada di dunia, hampir setengahnya ada di Indonesia. Sehingga tempat diving di Indonesia menjadi terkenal dan dicari banyak orang. Karena fakor inilah membuat peningkatan devisa negara melalui pariwisata. Contohnya tempat diving dengan terumbu karang cantiknya adalah raja ampat, dan lain lain.
  3. Meningkatkan Perekonomian. Meningkatkan perekonomian karena dengan mudah kita bisa menemukan banyak ikan di dalam terumbu karang. Mempercepat proses berkembang biak ikan sehingga akan lebih banyak ikan pula yang akan dihasilkan, tentu petani ikan akan sangat senang dan meningkatkan perekonomian laut. Selain itu karena banyaknya biodiversivikasi sehingga menghasilkan daya tahan lebih tinggi karena aneka ragaman jenis species yang membuat adanya kemungkinan untuk ditemukan obat-obatan baru dari jenis ikan yang baru pula. Jenis kosmetik, sabun dan senyawa kimia lainnya untuk obat anti kangker juga diperoleh dari terumbu karang, namun masih banyak misteri yang belum digali hingga saat ini.
  4. Pelindung Pantai. Tidak banyak orang menyadari bahwa terumbu karang memiliki peranan besar dalam melindungi pantai. Saat ada ombak besar datang maka terumbu karang adalah satu satunya yang pertama kali menghadang kekuatan itu, baru diikuti oleh tumbuhan laut dan penghalau buatan lainnya. Jika terumbu karang dirusak dan banyak diambil maka kemungkinan abrasi pantai akan lebih tinggi selain itu kemungkinan ancaman tsunami juga meningkat. Karena itulah kita patut menjaga terumbu karang dmei kelangsungan dan perlindungan pantai.
  5. Sarana Penelitian dan Pendidikan bagi Masyarakat. Terumbu karang merupakan species yang mengambil tempat penting di lautan sehingga penting bagi manusia menjadi objek penelitian. Untuk anak sekolah terumbu karang sendiri menjadi tempat yang cocok sebagai sarana pembelajaran karena letaknya yang ada di perairan dangkal dan pastinya banyak ikan juga akan tinggal disana. Melestarikan terumbu karang bisa menjadi salah satu pembelajaran juga bagi masyarakat karena dengan belajar melindungi alam kita sudah membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi species tertentu. 
sumber : http://ciputrauceo.net/blog/2014/6/19/5-peran-penting-terumbu-karang
Share:

Rabu, 30 Agustus 2017

10 Hewan Laut Prasejarah yang Menakutkan



Berjuta-juta tahun yang lalu ketika sebagian besar daerah di bumi merupakan air, hidup hewan laut
prasejarah dengan bentuk fisik yang besar dan menakutkan. Hewan menakutkan tersebut bisa dikatakan sebagai raja atau penguasa lautan pada era mereka sendiri. Inilah 10 hewan laut prasejarah paling menakutkan tersebut,

10. Shastasaurus – 200 Juta Tahun Yang Lalu

Sekilas bila melihat hewan laut prasejarah ini pasti akan teringat dengan hewan lumba-lumba. Adalah Ichthyosaurus, predator laut yang memiliki fisik mirip dengan lumba-lumba. Ichthyosaurus dapat mencapai ukuran yang sangat besar dan hidup di jaman Triassic sekitar 200 juta thaun yang lalu.
Namun makhluk yang akan dibahas kali ini bukanlah Ichthyosaurus melainkan hewan lain sejenis yang bernama Shastasaurus. Hewan prasejarah ini merupakan reptil laut terbesar yang pernah ditemukan. Ia dapat tumbuh hingga ukuran 20m. Meskipun memiliki ukuran tubuh yang besar dibandingkan predator lain di jamannya, Shastasaurus ini bukanlah predator yang cukup menakutkan karena dirinya hanya memangsa ikan kecil sebagai makanannya.

9. Thalattoarchon Saurophagis – 237 Juta Tahun Yang Lalu

Masih merupakan variasi dari Ichthysaurus hanya saja hewan prasejarah ini diperkirakan lebih dulu ada di jaman Triassic sekitar 244 juta tahun yang lalu. Hewan yang belum lama ditemukan oleh para peneliti ini diperkirakan memiliki ukuran yang setara dengan ukuran bus sekolah dengan pangjang tubuh mencapai 9m.
Dikarenakan mereka masih bertahan hidup setelah kepunahan Permian dimana diperkirakan sebanyak 95% kehidupan di laut punah, membuat para peneliti diberikan pengetahuan baru akan betapa cepatnya ekosistem laut kembali pulih seperti semula.

8. Tanystropheus – 200 Juta Tahun Yang Lalu

Tanystropheus sebenarnya tidak sepenuhnya hewan laut, tetapi karena makanan utama dari hewan laut prasejarah ini adalah ikan maka para ilmuwan berasumsi bahwa hewan ini menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam laut. Hewan laut ini memiliki tubuh yang besar dimana dirinya mampu tumbuh sampai panjang 6m. Dimana panjang tubuh tersebut diakibatkan karena lehernya yang sangat panjang.
Hewan prasejarah yang termasuk dalam golongan reptil ini diperkirakan hidup di jaman Triassic sekitar 215 juta tahun yang lalu.

7. Thalassomedon – 95 Juta Tahun Yang Lalu

Thalassomedon merupakan nama terjemahan dari bahasa Yunani yang berarti dewa laut. Pemberian nama kepada hewan laut ini bukanlah karena tanpa alasan. Hewan yang masih termasuk dalam Pliosaur ini dapat tumbuh sampai panjang 12m.
Ukuran siripnya yang memiliki panjang 2m membuat dirinya mampu berenang ke dalam laut dengan cepat. Era keemasan dari Thalassomedon hanya bertahan sampai akhir jaman Cretaceous. Setelah era Thalassomedon berakhir, laut tidak langsung kehilangan sosok predator. Posisinya sebagai hewan laut menakutkan langsung tergantikan oleh Mosasaur.

6. Liopleurodon – 150 Juta Tahun Yang Lalu

Dengan panjang tubuh melebihi 6m menjadikan Liopleurodon sebagai predator laut menakutkan yang pernah ada. Liopleurodon diperkirakan hidup di laut pada jaman Jurassic. Selama jaman Jurassic tersebut, dirinya diberi predikat sebagai salah satu dari top predator di lautan. Hewan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dipastikan tidak akan bisa menghindar darinya. Bagaimana tidak menakutkan, mulut dari hewan ini saja mampu mencapai panjang lebih dari 4m, itu sebanding dengan jarak lantai dengan langit-langit gedung. Giginya yang besar juga membuatnya semakin diyakini sebagai pemuncak rantai makanan di lautan.

5. Dakosaurus – 161 Juta Tahun Yang Lalu

Awalnya hewan ini pertama kli ditemukan di Jerman dengan bentuk tubuh yang aneh seperti hasil gabungan ikan dan juga reptil. Dengan tubuh yang aneh tersebut membuat hewan laut ini menjadi salah satu predator menakutkan di jaman Jurassic.

Peta penyebaran fosil dari hewan ini sangatlah besar, dari Inggris ke Rusia ke Argentina. Hal tersebut membuat para peneliti beranggapan bahwa hewan ini memiliki daerah perburuan yang sangat luas. Hewan yang memiliki kesamaan dengan buaya modern ini memiliki ukuran tubuh yang besar disertai gigi yang unik membuatnya menjadi hewan laut yang ditakuti.

4. Nothosaurus – 240 Juta Tahun Yang Lalu

Nothosaurus merupakan hewna laut prasejarah yang berbeda dengan predator lainnya di lautan. Tubuhnya tidak memiliki tubuh yang panjang, hanya sekitar 4m, namun hewan ini merupakan predator yang sangat agresif. Nothosarus dipercaya memiliki hubungan dengan Pliosaurus, fosil tubuhnya yang ditemukan diprediksi bahwa hewan laut ini hidup sekitar 200 juta tahun yang lalu di jaman Triassic.
Sebagai predator, Nothosaurus memiliki metode berburu yang unik yakni dengan teknik menyergap mangsanya. Dirinya akan menyerang mangsanya dengan tiba-tiba tanpa disadari. Tentunya berstatus sebagai predator, Nothosaurus dilengkapi dengan gigi panjang dan juga tajam. Mangsa utama Nothosaurus biasanya adalah cumi-cumi dan ikan.

3. Tylosaurus – 145 Juta Tahun Yang Lalu

Hewan laut prasejarah yang memiliki ukuran tubuh sangat besar ini ternyata masih merupakan keluarga dari Mosasaurus. Makhluk laut ini mampu berkembang sampai panjang 15m. Sebagai predator laut, Mereka diperkirakan hidup di akhir jaman Cretaceous di bagian perairan Amerika Utara.
Tylosaurus tidak memiliki menu khusus dalam makanannya, apapun yang bisa ia temukan pasti akan ia makan dalam sekejap. Di dalam perutnya menunjukkan beberapa bagian dari makanan yang pernah ia makan seperti ikan, hiu, Mosasurus, Plesiosarus, dan beberapa burung. Statusnya sebagai predator laut bertahan sampai dengan beberapa tahun.

2. Mosasurus – 66 Juta Tahun Yang Lalu

Kalian yang sudah pernah menonton Jurassis World pasti masih ingat dengan hewan laut prasejarah bernama Mosasurus. Mosasaurus ternyata benar-benar ada dan pernah hidup di bumi di jaman Cretaceous. Fosil yang ditemukan oleh para peneliti mengungkapkan bahwa hewan laut ini mampu mencapai panjang sampai 15m.
Sebagai pemuncak rantai makanan di lautan, Mosasaurus memiliki bentuk kepala yang menyerupai kepala buaya. Sebagai predator tentunya Mosasaurus juga dilengkapi dengan sederet gigi panjang dan setajam pisau. Gigi tersebut sangat efektif untuk membunuh hewan yang memiliki kulit tebal.

1. Megalodon – 15,9 Juta Tahun Yang Lalu

Hewan laut apa yang paling menakutkan sekarang ini? Pasti banyak orang menjawab hiu putih raksasa. Namun sayangnya hiu putih raksasa tidak sebanding dengan predator laut yang hidup di jaman Cenozoic 28 sampai 1,5 juta tahun yang lalu, Megalodon. Jika hiu putih raksasa hanya sanggup tumbuh sampai ukuran 6m, Megalodon dapat mencapai ukuran 20 m. Menjadikan dirinya sebagai penguasa lautan terbesar yang pernah ada di jaman prasejarah.
Dalam mencari sumber makanannya, Megalodon lebih sering berburu di perairan yang hangat. Para peneliti mengungkapkan bahwa makanan utama dari Megalodon adalah lumba-lumba dan paus. Para peneliti sempat menemukan beberapa bekas gigitan pada fosil hewan laut yang diperkirakan berasal dari Megalodon. Merupakanhal yang tidak mengherankan karena gigi Megalodon memiliki panjang sekitar 17cm. Dengan gigi besar dan panjang tersebut memudahkan Megalodon untuk merobek tubuh mangsanya.

sumber :  http://terselubung.in/10-hewan-laut-prasejarah-paling-menakutkan/
Share:

Selasa, 29 Agustus 2017

Anglerfish, Ikan Bercahaya Di Lautan Dalam


    Anglerfish adalah ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam.
Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania.
Ikan dari ordo Lophiiformes inj terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar. Anglerfish adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi.
 
    Angler fish tinggal di laut dalam pada suhu antara 3-10 derajat Celcius dan yang tidak bisa ditembus sinar matahari.
Tulangnya sangat tipis dan halus, dan kulitnya berwarna hitam.
Penampilan Anglerfish sekilas menyeramkan karena tubuhnya berbentuk bulat & memiliki mulut yg lebar & bertaring melengkung panjang dan mempunyai organ lampu pada semacam “tali pancing” di bagian atas moncongnya.
Ikan angler jenis lain, misalnya Thaumaticthys pagidostomus, memiliki organ cahaya di bawah giginya.

    Di dalam kedalaman lautan (lebih dari 1.000 m), nyaris tidak ada makanan karena cahaya matahari tidak bisa menembus, sehingga tidak ada rumput laut sebagai produsen bawah laut.
Mulut ikan angler lebar & bergigi tajam, sehingga mangsa apapun yg tertangkap mustahil untuk melarikan diri.
Karena tidak bisa berenang cepat & sulit melihat di kegelapan, ikan ini memancing mangsanya dengan organ cahaya.
Namun, organ yang bercahaya pada ikan Anglerfish, hanya bisa terjadi pada Angler fish betina. Selain untuk menjebak mangsa, organ yang bercahaya pada Anglerfish betina, juga di gunakan untuk menarik pasangannya.

Ikan Anglerfish jantan sering tampak menempel pada betinanya, dan malah diketahui juga para jantan ini mengambil sari makanan dari aliran darah si betina.

 sumber :
http://ridgemini.blogspot.co.id/2013/12/anglerfish-ikan-bercahaya-di-lautan.html
Share:

Cacing Tabung Raksasa, Pipa Hidup dari Dasar Samudra


       Cacing tabung raksasa (giant tube worm; Riftia pachyptila) adalah nama dari sejenis cacing laut yang memperoleh nama demikian sebagai akibat dari penampilan fisiknya yang memang tidak biasa. Hewan ini hidup dalam tabung / pipa berwarna putih yang terbuat dari kitin (bahan yang juga menyusun cangkang udang) di mana tabung tersebut tingginya bisa mencapai 3 m. Tabung tersebut menempel secara permanen di dasar laut sehingga cacing tabung raksasa pun memiliki pola hidup menetap alias tidak pernah bergerak ke mana-mana (sesil).

Cacing tabung raksasa memiliki tubuh berwarna transparan, namun tubuh bagian depannya memiliki warna merah mencolok & berbentuk mengerucut. Warna merah itu sendiri ada karena bagian tersebut dipenuhi oleh hemoglobin, zat yang bisa dijumpai dalam sel darah merah manusia & berfungsi mengikat partikel oksigen. Bagian tubuh itulah yang digunakan oleh cacing tabung raksasa untuk bernapas dengan cara menyerap oksigen yang terdapat dalam air laut. Jika merasa terancam, cacing tabung raksasa akan menarik bagian tubuh yang berwarna kemerahan tersebut ke dalam tabungnya & baru menyembulkannya kembali jika merasa kondisi sudah aman.


(Kiri-kanan) Cacing tabung dengan
tabung & tanpa tabung sarangnya.
Cacing tabung raksasa hanya bisa ditemukan di Samudra Pasifik, tepatnya di sekitar cerobong bawah laut dengan kedalaman maksimal 2.300 m. Sedikit info, cerobong bawah laut / lubang hidrotermal aslinya adalah lubang di dasar laut yang menyemburkan air bersuhu panas & berwarna kehitaman yang bercampur dengan belerang. Cerobong bawah laut banyak terdapat di daerah pertemuan antar lempeng tektonik & terbentuk akibat adanya air laut yang merembes ke celah-celah di dasar laut & muncrat kembali ke atas akibat terpapar oleh panasnya magma. Tidak banyak jenis hewan yang bisa hidup di sekitar cerobong bawah laut akibat suhu airnya yang tinggi & kandungan airnya yang beracun. Cacing tabung raksasa adalah 1 dari sedikit hewan tersebut.

Cacing tabung raksasa tidak memiliki mulut, mata, & rongga perut. Lantas, bagaimana caranya hewan ini memperoleh makanan & zat gizi yang dibutuhkannya supaya bisa tetap hidup? Jawabannya adalah, cacing tabung raksasa mendapatkan makanan dengan cara melakukan simbiosis mutualisme dengan bakteri. Di bagian dalam tubuh cacing tabung raksasa, terdapat organ bernama "trofosom" (trophosome) yang mengandung banyak bakteri. Simbiosis bermula ketika cacing tabung raksasa menyerap zat-zat kimia yang terdapat dari air laut di sekitar cerobong, misalnya hidrogen sulfida.

Bakteri-bakteri yang tinggal dalam tubuh cacing tabung raksasa lalu merombak zat kimia tersebut menjadi material organik yang bergizi. Bakteri mengkonsumsi sebagian kecil material organik tersebut sebagai makanan bagi dirinya sendiri, sementara sisanya diserap oleh cacing tabung raksasa. Dengan cara inilah, cacing tabung raksasa bisa mendapatkan makanan yang dibutuhkannya. Proses yang dilakukan oleh bakteri tersebut dikenal dengan istilah "kemosintesis" (chemosynthesis). Proses yang sama juga terjadi pada tumbuhan berklorofil. Namun bedanya, tumbuhan menggunakan cahaya matahari, air, & zat hara dalam tanah sebagai bahan baku untuk memproduksi material organik makanannya
Cerobong bawah laut. (Sumber)

Proses perkawinan cacing tabung raksasa terjadi ketika cacing betina melepaskan sel telur & cacing jantan melepaskan sel sperma ke laut lepas. Jika sel telur sukses bertemu dengan sel sperma, sel telur tersebut lalu berkembang menjadi embrio larva cacing tabung. Ketika menjalani fase larva, cacing tabung raksasa tidak pernah makan & hanya hidup terombang-ambing mengikuti arus laut. Jika sudah menemukan lokasi di sekitar cerobong bawah laut yang menurutnya cocok untuk menjadi tempat tinggalnya yang baru, larva cacing lalu menempel ke dasar laut, membuat tabung sebagai tempat bersarang, & kemudian menghabiskan sisa hidupnya dalam fase hidup menetap.

Cacing tabung raksasa tidak memiliki hewan musuh / predator akibat kondisi habitatnya yang memang tidak bisa ditempati sembarang hewan. Ancaman justru datang dari perilaku cerobong bawah laut yang notabene sulit diprediksi. Bergantung dari kondisi magma & dasar samudra di sekitarnya, cerobong bawah laut bisa tersumbat dengan sendirinya atau bahkan menghasilkan letusan besar. Jika hal-hal tersebut sampai terjadi, maka koloni cacing tabung raksasa di sekitarnya bakal ikut musnah. Namun, populasi cacing tabung raksasa nampaknya akan selalu stabil karena jika suatu cerobong bawah laut menghilang, maka akan muncul cerobong bawah laut di tempat lain yang kemudian akan diikuti dengan munculnya koloni cacing tabung raksasa yang baru

sumber :
http://www.re-tawon.com/2014/12/cacing-tabung-raksasa-pipa-hidup-dari.html 
Share:

Sabtu, 19 Agustus 2017

Paus Pembunuh Penyayang Seperti Lumba-lumba


Predator Tertinggi di Kutub Selatan

       Paus pembunuh  atau orca  merupakan predator dengan tingkat rantai makanan teratas di kutub selatan Makanan utama mereka adalah penguin, mamalia laut dan ikan ikan kecil.

      Mereka diketahui dapat membunuh hiu putih , yang di ketahui salah satu predator mematikan yang terdapat di daerah kutub dan sekitarnya . Itu alasan mengapa hiu berenang menjauh dari orca.

       

       Walaupun di kenal sebagai predator yang mematikan , mereka 
 tercatat tidak pernah membunuh manusia di lautan lepas , ataupun menyerang hewan-hewan lain yang bukan mangsa atau musuhnya.


Orca merupakan hewan sosial

       Orca berburu dalam kawanan , dalam 1 kawanan terdapat 40 lebih orca , terdapat kumpulan yg permanent dan tidak tetap. kumpulan orca yang permanent berburu ikan. 

         Sementara kumpulan orca yang tidak tetap berburu mamalia di dalam air dan di atas es , seperti paus kelabu dan singa laut.
 
Kerabat dekat lumba-lumba

           Orca bukan dari keluarga paus , nama itu lebih ke julukan karena tubuh mereka yang besar seperti paus . Karena sifatnya yang sangat mirip mereka juga sering di namai lumba lumba raksasa . 
            Orca dan lumba-lumba sama-sama memiliki kepintaran dan rasa penasaran yang tinggi. Orca hewan sosial sama seperti lumba-lumba  .

            mereka bahkan dapat dilatih untuk berkomunikasi dengan manusia  seperti di Sea World di Amerika dan di Indonesia pada pertunjukan gelanggang samudra ancol. 



Penyelamat manusia di lautan luas

        Orca dikenal sebagai penyelamat manusia di lautan lepas . Mereka menakuti hiu yang hampir memangsa seseorang , membantu menemukan arah ke daratan sekitar , dan menyelamatkan orang yang tenggelam.

         Orca juga dapat bersahabat dengan manusia. Karena kecerdasannya untuk dapat mengingat setiap orang yang dia temui.


 Sumber:
  • http://oceana.org/marine-life/marine-mammals/killer-whale
  • http://www.kompasiana.com/christiesuharto/orca-killer-whale-yang-penyayang-dan-tidak-pernah-mengganggu-manusia_55018276a33311c56f5138ea 

Share:

Rabu, 09 Agustus 2017

Ubur-Ubur Bulan, Perenang Indah Dari Samudra





Anatomi

  Bentuk bulat dan 4 gonad transparan berbentuk semanggi, yg telihat berwarna putih dari atas payung  tubuhnya membuat ubur-ubur ini di namai ubur ubur bulan (moon jellyfish). Tubuhnya sangat transparan ketika terkena cahaya sinar matahari sehingga terlihat seperti bulan yang bersinar. Karena bentuk bulatnya terkadang ubur-ubur ini di juluki ubur-ubur piring terbang. Pada masa mudanya tubuh ubur-ubur ini memiliki corak  khas pada di sekitar gonad miliknya

Habitat dan perilaku

     Ubur-ubur bulan adalah ubur-ubur dari genus aurelia yg tersebar di Samudra Hindia , Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik .Umumnya tersebar merata daerah pesisir pantai dan laut sekitarnya .Ubur-ubur ini menyukai iklim tropis yang hangat , namun dapat bertahan di sekitar suhu -6 sampai 31 derajat celsius. 

Mereka akan terbawa ke mana pun arus laut membawa mereka. Terkadang ubur-ubur ini akan berenang tanpa menggunakan energi tubuhnya. Itu alasan kenapa ubur-ubur ini berhabitat di perairan yang tenang
 
Makanan

  Ubur-ubur ini mengonsumi moluska dan plankton , karena kebutuhan makan mereka yang besar . Mereka akan sesering mungkin memangsa makanannya untuk bertahan hidup.

dengan menggunakan tentakelnya yg mengandung racun dari nematosista , seperti ubur-ubur yang lain. Lalu di cerna oleh enzim yg terdapat di perutnya . Untungnya racun pada ubur-ubur ini tidak fatal terhadap manusia , kulit yang tersengat akan sedikit sakit dan bengkak berwarna kemerahan 

Reproduksi

   Ubur-ubur ini kawin pada musim panas , megeluarkan sperma dan ovum lalu mati lemas setelahnya , jangka hidup ubur-ubur ini hanya 6 bulan . Lalu pada tubuh yang mati akan mengeluarkan polip setelah beberapa lama , siklus hidupnya kembali terulang

predator

   Banyak jenis predator dari ubur-ubur yang satu ini , contohnya adalah kura-kura di laut yg hidupnya bergantung untuk memangsa ubur ubur ini .Kemudian burung-burung pantai yang memangsa ubur-ubur yg terlalu dekat di pesisir pantai dan masyarakat di daerah Asia yg memanfaatkan ubur-ubur bulan untuk di konsumsi



*dari berbagai sumber














Share: